Aturan New Normal Rilis, Mampukah Masyarakat Taat Aturan ?
Baru-baru ini Kementerian kesehatan Bapak Terawan merilis aturan baru tentang New Normal. Sebelum aturan ini dibuat, segala upaya dari pemerintah telah dilakukan, mulai dari PSBB, Social distancing, Work From Home, Hingga #dirumahaja.
Namun, kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir.
Kita tahu, bila new normal ini tidak dilakukan pemerintah yang terjadi adalah ekonomi yang kian melemah, banyaknya phk karyawan, pedagang kaki lima yang mereka turun omzetnya karena pandemi ini.Belum lagi banyaknya tindakan kriminal yang terjadi ditengah masyarakat, seakan kebijakan new normal ini satu-satunya solusi dari pemerintah untuk memulihkan kembali Indonesia.
Puncaknya adalah kemarin ketika menjelang hari raya. Kemacetan di kota-kota besar khususnya jakarta, Banyak pedagang yang menggelar lapak untuk makan anak istri. Belum lagi melunjaknya daya beli masyarakat ketika mau lebaran. Ya, mau beli baju baru. Bahkan beberapa hari yang lalu ada video viral dimana masyarakat berdesakan sedang membeli kebutuhan mereka.
Kebijakan new normal ini memang menguras kesabaran gan/sis. Gimana tidak banyak diantara masyarakat saja ketika masa PSBB dan social distancing masih tidak pakai masker, jarang cuci tangan, berdesak-desakan. Namun, mau gimana lagi, kita juga harus move on dan beradaptasi dengan new normal. Dan harus hilangkan kebiasaan-kebiasaan non higienis seperti makanan jatuh terus masih dimakan karena belum 5 menit.
Harapan saya sih semoga dunia segera baik, bahkan menjadi lebih baik. Tidak ada lagi wabah covid 19, semua masyarakat di dunia bergotong royong untuk memutus rantai penyebaran, membiasakan pola hidup bersih dan higienis. Menjaga jarak, memakai masker, membawa hand sanitizer, tidak menyerobot antrian. DLL
Namun, kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir.
Kita tahu, bila new normal ini tidak dilakukan pemerintah yang terjadi adalah ekonomi yang kian melemah, banyaknya phk karyawan, pedagang kaki lima yang mereka turun omzetnya karena pandemi ini.Belum lagi banyaknya tindakan kriminal yang terjadi ditengah masyarakat, seakan kebijakan new normal ini satu-satunya solusi dari pemerintah untuk memulihkan kembali Indonesia.
Puncaknya adalah kemarin ketika menjelang hari raya. Kemacetan di kota-kota besar khususnya jakarta, Banyak pedagang yang menggelar lapak untuk makan anak istri. Belum lagi melunjaknya daya beli masyarakat ketika mau lebaran. Ya, mau beli baju baru. Bahkan beberapa hari yang lalu ada video viral dimana masyarakat berdesakan sedang membeli kebutuhan mereka.
Kebijakan new normal ini memang menguras kesabaran gan/sis. Gimana tidak banyak diantara masyarakat saja ketika masa PSBB dan social distancing masih tidak pakai masker, jarang cuci tangan, berdesak-desakan. Namun, mau gimana lagi, kita juga harus move on dan beradaptasi dengan new normal. Dan harus hilangkan kebiasaan-kebiasaan non higienis seperti makanan jatuh terus masih dimakan karena belum 5 menit.
Harapan saya sih semoga dunia segera baik, bahkan menjadi lebih baik. Tidak ada lagi wabah covid 19, semua masyarakat di dunia bergotong royong untuk memutus rantai penyebaran, membiasakan pola hidup bersih dan higienis. Menjaga jarak, memakai masker, membawa hand sanitizer, tidak menyerobot antrian. DLL
0 Response to "Aturan New Normal Rilis, Mampukah Masyarakat Taat Aturan ?"
Post a Comment